RECENT POST

Html recent post

DAFTAR ISI

Html daftar isi

ALEXA

Jumat, 16 Desember 2011

Posted by Eka yuliana sari On 18.01 0 komentar


Samulnori adalah sebuah pertunjukan musik ensembel menggunakan
empat alat musik yang berbeda: ggwaenggwari (gong besi kecil), jing
(gong besi besar), janggo (tambur berbentuk tabung jam pasir,
dan buk (tambur berbentuk seperti tong kayu).


       Ggwaenggwari                     Pungmul janggo               Jing                                  Soribuk
Tari topeng ini menggabungkan tarian dengan lagu dan cerita serta memasukkan unsur -
unsur syamanisme yang sangat menarik bagi rakyat biasa. Dalam penampilan tarian ini
penekanan sering diberikan pada ungkapan-ungkapan satiris yang mengolok-olok kaum
bangsawan sehingga menimbulkan kegembiraan bagi penonton yang menyaksikan
pertunjukan tersebut.

Sebaliknya, pengaruh-pengaruh Konfusius dan Budha sangat menonjol pada tarian tradisional.
Pengaruh Konfusianisme bersifat represif, sedangkan pengaruh Budha mengijinkan sikap
yang lebih toleran seperti ditunjukkan pada tari-tarian istana yang sangat indah serta tari-tarian
syaman yang ditujukan bagi orang yang telah meninggal.

Sejumlah besar tarian tradisional semakin berkurang selama masa penjajahan Jepang,
juga dikarenakan proses industrialisasi dan urbanisasi yang berlangsung sangat cepat
pada era 1960-an dan 1970-an. Baru pada era 1980-an orang mulai berpikir untuk menghidupkan
kembali tarian yang telah lama dilupakan ini. Dari 56 tarian istana yang asli, hanya sedikit yang
menjadi terkenal saat ini.

Cheoyongmu (Tari Topeng) dari Kerajaan Silla, Hakchum (Tari Bangau) dari Kerajaan Goryeo,
dan Chunaengjeon (Tarian Burung Bulbul di Musim Semi) dari Dinasti Joseon – seluruh
tarian ini telah dianggap sebagai ”Kepemilikan Budaya Non-Material”
(Intangible Cultural Properties) oleh Pemerintah sebagai upaya untuk mendukung
keberlangsungan hidupnya.

Para penari profesional telah memperoleh gelar ”"Harta Milik Budaya Manusia”"
(Human Cultural Properties), gelar tertinggi yang diberikan pada para pakar seni
dan kerajinan tradisional.

Berkembangnya tarian modern di Korea terutama disebabkan oleh para pelopor seperti
Jo Taek-won dan Choe Seung-hui yang aktif selama masa penjajahan Jepang.
Menyusul kemerdekaan Korea, Perusahaan Grup Balet Korea didirikan pada tahun 1946
sebagai organisasi pertama yang menampilkan pertunjukan balet.


Rain
Penyanyi, penari, model, dan aktor populer


Balerina Kang Sue-jin dengan Stuttgart Ballet

Musik Barat didengar untuk pertama kalinya di Korea dengan diperkenalkannya buku nyanyian
Kristen pada tahun 1893, dan mulai diajarkan di sekolahsekolah pada tahun 1904.
Changga, suatu jenis lagu baru dinyanyikan dengan iringan melodi musik Barat,
berkembang pesat di seluruh Korea.

Ketika Korea mengalami perubahan-perubahan besar yang disebabkan oleh dibukanya
Korea secara paksa terhadap pengaruh Barat dan penjajahan Jepang yang berlangsung
lama, changga dinyanyikan untuk memperkuat rasa cinta tanah air serta hasrat akan
kemerdekaan dan suatu wujud budaya yang baru. Pada tahun 1919, Hong Nanpa membuat
komposisi Bongseonhwa (Jangan Sentuh Aku) dalam bentuk changga.

Setelah Korea meraih kemerdekaan nasional pada tahun 1945, orkestra bergaya Barat
pertama di Korea diresmikan sebagai Perkumpulan Orkestra Simfoni Korea
(Korea Symphony Orchestra Society).

Kini terdapat hampir 50 orkestra lengkap di Seoul dan di propinsipropinsi di Korea.
Kini jumlah musisi Korea yang tampil di luar negeri semakin meningkat dan berhasil
memperoleh pengakuan dari para penikmat konser serta meraih penghargaan -
penghargaan bergengsi pada kompetisi-kompetisi internasional.
Di antara para musisi terkenal tersebut adalah Trio Chung, yang terdiri dari konduktor-pianis
Chung Myung-whun, pemain celo Chung Myung-wha, dan pemain biola Chung Kyung-wha.

Di antara para penyanyi, penyanyi soprano Jo Su-mi,Shin Young-ok, dan Hong Hye-gyong
telah mampu membuat kehadiran mereka dihargai dalam komunitas musik internas ional.
Merek a telah memainkan peranperan utama dalam produksiproduksi Opera Metropolitan
di New York serta pertunjukanpertunjukan lain yang terkenal, di samping melakukan rekaman
untuk perusahaan-perusahaan musik terkenal di dunia.

Pada bulan Agustus 1997, “Kaisar Wanita Terakhir,” sebuah pertunjukan musikal yang
menggambarkan tahun-tahun terakhir monarki Korea dan Kaisar Wanita Myeongseong,
ditampilkan di New York serta memperoleh pengakuan luas dari pers Amerika.
Pertunjukan musikal ini, yang berbentuk sebuah kisah kepahlawanan (epic tale),
dianggap telah memberikan kesempatan yang berharga demi memperkenalkan
sejarah dan budaya Korea di luar negeri.


Penyanyi Jo Su-mi


Konduktor-pianis Chung Myung-whun

Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan musik dan seni pertunjukan
tradisional Korea, Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea
(National Center for Korean Traditional Performing Arts) didirikan pada tahun 1951.

Pemerintah mendirikan Universitas Seni Nasional Korea pada tahun 1993 dengan tujuan
memberikan pendidikan seni kelas dunia serta melatih seniman-seniman profesional.
Universitas ini memiliki enam fakultas: Musik, Drama, Tari, Seni Visual, Film & Multimedia,
serta Seni Tradisional Korea. Pusat-pusat seni baik umum maupun swasta,
seperti Pusat Seni Seoul dan Pusat Seni LG, telah memperkenalkan berbagai macam
pertunjukan dari seluruh dunia untuk dinikmati oleh masyarakat Korea.

Sejak tahun 2004, anggota Network Festival Seni Pertunjukan Korea telah bertukar informasi
mengenai seni pertunjukan, festival-festival yang menjadi objek penelitian, bersama-sama
mengundang pertunjukan-pertunjukan asing, serta bersama-sama membuat produksi.
Didirikan pada tahun 2005, Pasar Seni Pertunjukan (Performing Arts Market – PAMS) di Seoul
telah menjadi platform untuk mempromosikan perusahaanperusahaan seni pertunjukan Korea
(Korean Performs Art Companies) secara efektif pada pada wilayah domestik maupun internasional.

0 komentar:

Posting Komentar