RECENT POST

Html recent post

DAFTAR ISI

Html daftar isi

ALEXA

Minggu, 25 Desember 2011

Posted by Eka yuliana sari On 02.51 0 komentar

MACAM-MACAM TARI

Macam2 Tarian Daerah Indonesia

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.

Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

5. Tari-tarian Daerah Jambi

Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.

Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.

Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat

10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.

Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.

Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.

12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur

Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.

Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.

13. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.

14. Tari-tarian Daerah Maluku

Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.

Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.

Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.

17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah

Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).

Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.

29. Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang meninggal karena kecelakaan.

20. Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.

Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.

Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.

22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.

23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara

Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.

Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.

24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.

Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.

Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.

26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.

Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai

Posted by Eka yuliana sari On 02.41 0 komentar

TARI TRADISIONAL

Tari tradisional

Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, muncullah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.

Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.
[sunting] Tari kontemporer
Tari modern pengiring pagelaran musik

Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari luar, seperti tari ballet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman dar Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari Indonesia.[3] Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan Bali.

Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.

Posted by Eka yuliana sari On 02.39 0 komentar

TARI KRATON

Tari keraton
Tari Golek Ayun-ayun, dari Keraton Yogyakarta
Tari Jaipongan, tari tradisi rakyat Sunda

Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan; berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan; masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.

Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu, yang bisanya—seperti di Jawa—juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya

Posted by Eka yuliana sari On 02.37 0 komentar

TARI BERCAROK

Tari bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman
Tari perang Papua dari Kabupaten Kepulauan Yapen.
Tari Kabasaran, Minahasa Sulawesi Utara.

Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup sederhana di pedalaman, misalnya di Sumatra (Suku Batak, Nias, Mentawai), di Kalimantan (Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Badui), Sulawesi (Toraja, Minahasa), Kepulauan Maluku dan Papua (Dani, Asmat, Amungme).

Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan.[2] Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian seperti tari Hudoq suku Dayak. Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang seperti tari Tor-Tor suku Batak dari Sumatra Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga dimaksudkan untuk menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa tarian melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari Sanghyang Dedari adalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari Kuda Lumping dan tari keris juga melibatkan kondisi kesurupan.
[sunting] Tari bercorak Hindu-Buddha
Lakshmana, Rama dan Shinta dalam sendratari Ramayana di Prambanan, Jawa.

Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti celebrated Ramayana, Mahabharata dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan, Yogyakarta; sementara snedratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai Pura di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhaya dipercaya berasal dari masa Majapahit pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma, dan Wishnu.

Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.
[sunting] Tari bercorak Islam
Tari Saman dari Aceh.

Sebagai agama yang datang kemudiam, Agama Islam mulai masuk ke kepulauan Nusantara ketika tarian asli dan tarian dharma masih populer. Seniman dan penari masih menggunakan gaya dari era sebelumnya, menganti kisah cerita yang lebih berpenafsiran Islam dan busana yang lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi. Penari masih dihiasi perhiasan emas yang rumit dan raya seperti pada masa Hindu-Buddha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana dalam ajaran Islam.

Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari: Tari Zapin Melayu dan Tari Saman Aceh menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arabia dan Persia, digabungkan dengan gaya lokal menampilkan generasi baru tarian era Islam. Digunakan pula alat musik khas Arab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa-doa Islami.
[sunting] Pendukung

Jumat, 23 Desember 2011

Posted by Eka yuliana sari On 19.23 0 komentar

FORUM

Jumat, 16 Desember 2011

Posted by Eka yuliana sari On 19.07 0 komentar

CARA MEMBUAT RECENT POST BERJALAN

Mungkin kita sering melihat Recent Post disetiap blog bentuknya sama yaitu berbentuk vertikal nah bagaimana jika kita ingin membuat beda misal dengan efek Marquee.

Disini saya akan memberikan cara bagaimana membuat recent post berjalan atau yang kita kenal dengan Marquee seperti yang ada di blog saya ini.

  
Cara membuatnya sangatlah mudah untuk jelasnya ikuti langkah dibawah ini :


·         1. Login dulu ke Akun Blogspot anda

·         2. Lalu pada halaman Dasbord Pilih dan Klik Rancangan


·         3. Setelah terbuka Laman rancangan Klik Tambah Gadget

 
 ·         4. Lalu pilih Widget HTML/JavaScript


·         5. Copy script berikut :
 
  <script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
function RecentPostsScrollerv2(json)
{
var sHeadLines;
var sPostURL;
var objPost;
var sMoqueeHTMLStart;
var sMoqueeHTMLEnd;
var sPoweredBy;
var sHeadlineTerminator;
var sPostLinkLocation;
try
{
sMoqueeHTMLStart = "<MARQUEE onmouseover="this.stop();" onmouseout="this.start();" ";
if( nWidth)
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " width = "" + nWidth + "%"";
}
else
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " width = "100%"";
}

if( nScrollDelay)
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " scrolldelay = "" + nScrollDelay + """;
}
if(sDirection)
{
sMoqueeHTMLStart = sMoqueeHTMLStart + " direction = "" + sDirection + """;
if(sDirection == "left" || sDirection =="right")
{
//For left and right directions seperate the headilnes by two spaces.
sHeadlineTerminator = "&nbsp;&nbsp;";
}
else
{
//For down and up directions seperate headlines by new line
sHeadlineTerminator = "<br/>";
}
}
if(sOpenLinkLocation =="N")
{
sPostLinkLocation = " target= "_blank" ";
}
else
{
sPostLinkLocation = " ";
}
sMoqueeHTMLEnd = "</MARQUEE>"
sHeadLines = "";
for(var nFeedCounter = 0; nFeedCounter < nMaxPosts; nFeedCounter++)
{
objPost = json.feed.entry[nFeedCounter];
for (var nCounter = 0; nCounter < objPost.link.length; nCounter++)
{
if (objPost.link[nCounter].rel == 'alternate')
{
sPostURL = objPost.link[nCounter].href;
break;
}
}

sHeadLines = sHeadLines + "<b>"+sBulletChar+"</b> <a " + sPostLinkLocation + " href="" + sPostURL + "">" + objPost.title.$t + "</a>" + sHeadlineTerminator;
}
document.write(sMoqueeHTMLStart + sHeadLines + sMoqueeHTMLEnd )
}
catch(exception)
{
alert(exception);
}
}
//]]>
</script>

<script style="text/javascript"> var nMaxPosts = 10; var sBgColor; var nWidth; var nScrollDelay = 180; var sDirection="left"; var sOpenLinkLocation="Y"; var sBulletChar="â&#65533;¢"; </script> <script style="text/javascript" src="http://BLOGKAMU.com/feeds/posts/default?alt=json-in-script&callback=RecentPostsScrollerv2"></script>

·         6. Terakhir klik SAVE
Ca 
Catatan :
nMaxPosts = 10                   : merupakan banyaknya post yang akan ditampilkan.
nScrollDelay = 180              : merupakan kecepatan marquee semakain kecil semakin lambat.
;http://BLOGKAMU.com    : ganti dengan alamat blog mu.

Posted by Eka yuliana sari On 19.02 1 komentar

CARA MEMBUAT DAFTAR ISI PADA BLOG

 Cara Membuat Daftar Isi Blog

Cara Membuat Daftar Isi Blog kali ini berbeda cara nya dengan artikel saya terdahulu tentang tutorial cara Membuat Daftar Isi Blog. Beda nya disini adalah mudah, dan lebih tertata rapi. Selain itu yang lebih menarik adalah setiap artikel posting kita yang baru akan terdapat kata new !!. Saya sendiri juga memakai daftar isi tutorial yang ini.
daftar isi blog sangat berfungsi juga untuk seo, karena saya newbie masalah seo saya belum bisa menjelaskan secara detail fungsinya.
Cara membuat daftar isi blog ini terdapat dua cara, cara pertama daftar isi blog ini di dalam box yang terdapat scroll box nya dan di tampilkan di widget blog. Dan cara yang kedua daftar isi blog akan tampil secara keseluruhan tanpa scroll.
Cara Membuat Daftar Isi Blog I :
Masuk blogger > rancangan > Elemen Laman > Tambah Gadget > HTML/Javascript
Pada Kotak Judul beri nama DAFTAR ISI, dan kotak bawahnya isi script di bawah ini
<div style="overflow:auto;width:430px;height:120px;padding:10px;border:1px solid #eee"><script style="text/javascript" src="http://antigaptek.googlecode.com/files/daftarisi.js"></script><script src="http://Blogkamu.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=9999&alt=json-in-script&callback=loadtoc"></script>
</div>
perhatikan  http://Blogkamu.blogspot.com <<< ganti dengan nama blog anda.
width:430px;height:120px <<< ukuran scroll box bisa di ubah dan di atur sesuai dengan keinginan
simpan dan lihat hasilnya.
Cara Membuat Daftar Isi Blog II :
Masuk Blogger > Entri Baru
Beri Judul beri nama DAFTAR ISI, pada kotak di bawahnya copy kan script di bawah ini
Kemudian di bawah nya lagi pada Post Option, Komentar Pembaca pilih jangan di izinkan.
Masih di post option, pada Post tanggal dan waktu pilih dijadwalkan pada. Kemudian isikan tanggal dan tahun yang lama dari postingan terlama anda. Agar nantinya tidak tampil pada halaman pertama.
Langkah selanjutnya Terbitkan Entri.
Kemudian lihat urlnya simpan di navigasi blog anda, contohnya bisa di lihat disini.
Jangan lupa http://Blogkamu.blogspot.com <<< ganti dengan alamat blog kamu.

Untuk Download Artikel Klik Gambar
1diggdigg

Baca Artikel Terkait :

Posted by Eka yuliana sari On 18.47 0 komentar

CARA MEMASANG ALEXE DI BLOG

Cara Memasang Widget Alexa di Blog WordPress.Com
Cara memasang widget alexa di blog WordPress.com ? Bisa gak ya?? Bisa! Tu… buktinya dipojok blog saya ada widget alexa. Tapi waktu kita ambil kodenya di alexa.com kok JavaScript? Bukannya di WordPress.com anti yang namanya JavaScript? Tapi katanya juga ada kode HTML-nya? Langsung saja deh… daripada saya dikira gila ngomong sendiri.
Tapi sebelumnya sedikit tentang alexa. Alexa adalah nama situs sekaligus perusahaan penyedia jasa informasi tentang trafik internet yang sekarang sedang populer dan para pemilik blog banyak berlomba-lomba untuk memasang widgetnya. Semakin tinggi rank Alexa suatu blog, semakin tinggi pula standar yang ditetapkan bila kita mengikuti program review.
Langkah-langkah memasang widget Alexa di WordPress.com :
  • Pergi ke situsnya alexa atau langsung ke http://www.alexa.com/siteowners/widgets untuk mengambil kodenya.
  • Isikan Url blog WordPress.Com anda pada kotak Alexa Site Stats Button atau Alexa Traffic Rank Button sesuai keinginan anda.
  • Kemudian masukkan alamat blog anda di kotak widget yang anda pilih.
    a. Untuk widget Alexa Site Stats Button
    (co: www.bloganda.wordpress.com).
    b. Untuk widget Alexa Traffic Rank Button
    (co: bloganda.wordpress.com)
  • Dan klik tombol ‘Build Widget’.
  • Copy dulu di notepad kode JavaScript hanya yang alamat blog anda seperti yang dicetak merah.
    contoh kode :
    <SCRIPT type='text/javascript' language='JavaScript' src='http://xslt.alexa.com/site_stats/js/t/b?url=duniabelajarblog.com/'></SCRIPT>
  • Jangan anda tutup dulu halaman alexa tersebut.
Kemudian untuk mengubah kode JavaScript diatas agar bisa memasang widget alexa di blog WordPress.com yang kita perlukan tinggal alamat gambar dari widget alexa yang telah anda pilih tadi. Berikut caranya :
  • Kembali ke halaman alexa sewaktu kita mengambil kode tadi.
  • Letakkan kursor mouse pada gambar widget alexa yang anda pilih tadi, kemudian klik kanan pada mouse anda dan klik ‘Properties’ atau ‘Copy image location’ (tergantung dari web browser anda).
  • Kemudian paste-kan alamat gambar alexa tadi di notepad dulu.
    Contoh alamat gambar dari kode widget diatas: http://xsltcache.alexa.com/site_stats/gif/s/a/ZHVuaWFiZWxhamFyYmxvZy5jb20=/s.gif
  • Kemudian kita gabungkan kedua alamat tersebut menjadi sebuah link gambar agar widget alexa bisa dipasang di blog WordPress.com.
<a href="http://www.alexa.com/data/details/main?url=http://duniabelajarblog.com">
<img src=”http://xsltcache.alexa.com/site_stats/gif/s/a/ZHVuaWFiZWxhamFyYmxvZy5jb20=/s.gif“/></a>
  • Jadi deh kode widget alexa yang bisa kita pasang di blog WordPress.com dan gak kalah dengan yang JavaScript-nya.
  • Kemudian copy-kan code yang telah dirubah tersebut ke widget ‘Text’ di blog anda.
Artikel Lain;

Artikel yang dicari:

Posted by Eka yuliana sari On 18.17 0 komentar

tari-pendet 03
Diyakini bahwa tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Tindakan Malaysia yang mengklaim tari pendet sebagai bagian dari budayanya amat disesalkan keluarga Wayan Rindi. Pada masa hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir untuk mendaftarkan temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan nilai spiritualnya yang luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu. Namun dengan adanya kasus ini, Sutapa yang juga dosen tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali berharap pemerintah mulai mengambil langkah untuk menyelamatkan warisan budaya nasional dari tangan jahil negara lain.

Posted by Eka yuliana sari On 18.17 0 komentar

Keunikan Tari Pendet dari Bali

28 Aug
tari-pendet 01Wah, lama tidak nulis, bukan berarti males, tapi masih banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakan. Hmm.. akhirnya saya menemukan topik bagus untuk ditulis. Siapa yang tidak tahu tentang Tari Pendet ? Ah, pasti banyak dari anda yang udah tau bagaimana dan darimana asal tarian unik satu ini. Baru-baru ini muncul klaim dari Malaysia terhadap tarian Pendet, dimana hal tersebut menuai kesedihan keluarga sang pencipta tari pendet di Bali. Saat ini terjadi konfrontasi antara ndonesia dengan Malaysia dikarenakan penggunaan Tari Pendet sebagai ikon negaranya. Sebenarnya siapa sih penciptanya ? Lalu bagaimana sejarahnya ? Mari kita simak bersama-sama…
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Salah satunya terekam dalam beragam foto semasa hidupnya yang aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari pendet pada keturunan keluarga maupun di luar lingkungan keluarganya. Menurut anak bungsunya, Ketut Sutapa, Wayan Rindi memodifikasi tari pendet sakral menjadi tari  pendet penyambutan yang kini diklaim Malaysia. Rindi menciptakan tari pendet ini sekitar tahun 1950.  Meski dimodifikasi, namun semua busana dan unsur gerakan tarinya tetap mengacu pada pakem seni Bali yang dikenal khas dan dinamis.

Posted by Eka yuliana sari On 18.13 0 komentar

The "Kecak Dance" -- A Wonderful Balinese Music Experience

Contributed in part by Veronica Siwi
Painting, woodcarving and dancing reflect the soul of the Balinese. Traditional dances are performed especially on Hindus holiday and also to welcome visitors. The one you see below is ‘Kecak Dance’ which was performed on Galungan, the biggest Hindus holiday, at Pura (temple) Luhur Ulu Watu, up on a cliff at the most southern part of the island. 
The Kecak Dance tells the Indian story of Ramayana.  Rama, a warrior and rightful hier to the throne of Ayodya, is exiled with his wife Sita to a faraway desert.  There, an evil king spies Sita, falls in love with her, and sends a golden deer to lure Rama away.  Sita is captured, and Rama rounds up his armies to defeat those of the evil king and rescue her.  Rama is the man in green dancing in the center of the circle, the golden deer is in yellow in the back.
What makes the Kecak such a fascinating dance to watch are the fifty or so men in the checkered pants.  They are both the choir and the props, providing the music for the story in a series of constant vocal chants that change with the mood of the actors.  They don't sit still, either, they wave their arms to simulate fire, and reposition themselves around the stage to represent wind and fire, prison cells, and unseen hand of protection from the gods.
The dance is played in five acts and lasts roughly 45 minutes.  Weekly (in some places daily) performances of the Kecak abound around the island, but the most well-known Kecak theater is in the town of Batubulan just north of the Balinese capital of Denpasar.  The dance company provides transportation for a nominal fee to and from the resort.
Attending a Kecak recital is a must for any visitor to Bali.  It is a wondrous experience, and a window into the musical and artistic culture that make the Balinese a special people.

Posted by Eka yuliana sari On 18.01 0 komentar


Samulnori adalah sebuah pertunjukan musik ensembel menggunakan
empat alat musik yang berbeda: ggwaenggwari (gong besi kecil), jing
(gong besi besar), janggo (tambur berbentuk tabung jam pasir,
dan buk (tambur berbentuk seperti tong kayu).


       Ggwaenggwari                     Pungmul janggo               Jing                                  Soribuk
Tari topeng ini menggabungkan tarian dengan lagu dan cerita serta memasukkan unsur -
unsur syamanisme yang sangat menarik bagi rakyat biasa. Dalam penampilan tarian ini
penekanan sering diberikan pada ungkapan-ungkapan satiris yang mengolok-olok kaum
bangsawan sehingga menimbulkan kegembiraan bagi penonton yang menyaksikan
pertunjukan tersebut.

Sebaliknya, pengaruh-pengaruh Konfusius dan Budha sangat menonjol pada tarian tradisional.
Pengaruh Konfusianisme bersifat represif, sedangkan pengaruh Budha mengijinkan sikap
yang lebih toleran seperti ditunjukkan pada tari-tarian istana yang sangat indah serta tari-tarian
syaman yang ditujukan bagi orang yang telah meninggal.

Sejumlah besar tarian tradisional semakin berkurang selama masa penjajahan Jepang,
juga dikarenakan proses industrialisasi dan urbanisasi yang berlangsung sangat cepat
pada era 1960-an dan 1970-an. Baru pada era 1980-an orang mulai berpikir untuk menghidupkan
kembali tarian yang telah lama dilupakan ini. Dari 56 tarian istana yang asli, hanya sedikit yang
menjadi terkenal saat ini.

Cheoyongmu (Tari Topeng) dari Kerajaan Silla, Hakchum (Tari Bangau) dari Kerajaan Goryeo,
dan Chunaengjeon (Tarian Burung Bulbul di Musim Semi) dari Dinasti Joseon – seluruh
tarian ini telah dianggap sebagai ”Kepemilikan Budaya Non-Material”
(Intangible Cultural Properties) oleh Pemerintah sebagai upaya untuk mendukung
keberlangsungan hidupnya.

Para penari profesional telah memperoleh gelar ”"Harta Milik Budaya Manusia”"
(Human Cultural Properties), gelar tertinggi yang diberikan pada para pakar seni
dan kerajinan tradisional.

Berkembangnya tarian modern di Korea terutama disebabkan oleh para pelopor seperti
Jo Taek-won dan Choe Seung-hui yang aktif selama masa penjajahan Jepang.
Menyusul kemerdekaan Korea, Perusahaan Grup Balet Korea didirikan pada tahun 1946
sebagai organisasi pertama yang menampilkan pertunjukan balet.


Rain
Penyanyi, penari, model, dan aktor populer


Balerina Kang Sue-jin dengan Stuttgart Ballet

Musik Barat didengar untuk pertama kalinya di Korea dengan diperkenalkannya buku nyanyian
Kristen pada tahun 1893, dan mulai diajarkan di sekolahsekolah pada tahun 1904.
Changga, suatu jenis lagu baru dinyanyikan dengan iringan melodi musik Barat,
berkembang pesat di seluruh Korea.

Ketika Korea mengalami perubahan-perubahan besar yang disebabkan oleh dibukanya
Korea secara paksa terhadap pengaruh Barat dan penjajahan Jepang yang berlangsung
lama, changga dinyanyikan untuk memperkuat rasa cinta tanah air serta hasrat akan
kemerdekaan dan suatu wujud budaya yang baru. Pada tahun 1919, Hong Nanpa membuat
komposisi Bongseonhwa (Jangan Sentuh Aku) dalam bentuk changga.

Setelah Korea meraih kemerdekaan nasional pada tahun 1945, orkestra bergaya Barat
pertama di Korea diresmikan sebagai Perkumpulan Orkestra Simfoni Korea
(Korea Symphony Orchestra Society).

Kini terdapat hampir 50 orkestra lengkap di Seoul dan di propinsipropinsi di Korea.
Kini jumlah musisi Korea yang tampil di luar negeri semakin meningkat dan berhasil
memperoleh pengakuan dari para penikmat konser serta meraih penghargaan -
penghargaan bergengsi pada kompetisi-kompetisi internasional.
Di antara para musisi terkenal tersebut adalah Trio Chung, yang terdiri dari konduktor-pianis
Chung Myung-whun, pemain celo Chung Myung-wha, dan pemain biola Chung Kyung-wha.

Di antara para penyanyi, penyanyi soprano Jo Su-mi,Shin Young-ok, dan Hong Hye-gyong
telah mampu membuat kehadiran mereka dihargai dalam komunitas musik internas ional.
Merek a telah memainkan peranperan utama dalam produksiproduksi Opera Metropolitan
di New York serta pertunjukanpertunjukan lain yang terkenal, di samping melakukan rekaman
untuk perusahaan-perusahaan musik terkenal di dunia.

Pada bulan Agustus 1997, “Kaisar Wanita Terakhir,” sebuah pertunjukan musikal yang
menggambarkan tahun-tahun terakhir monarki Korea dan Kaisar Wanita Myeongseong,
ditampilkan di New York serta memperoleh pengakuan luas dari pers Amerika.
Pertunjukan musikal ini, yang berbentuk sebuah kisah kepahlawanan (epic tale),
dianggap telah memberikan kesempatan yang berharga demi memperkenalkan
sejarah dan budaya Korea di luar negeri.


Penyanyi Jo Su-mi


Konduktor-pianis Chung Myung-whun

Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan musik dan seni pertunjukan
tradisional Korea, Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea
(National Center for Korean Traditional Performing Arts) didirikan pada tahun 1951.

Pemerintah mendirikan Universitas Seni Nasional Korea pada tahun 1993 dengan tujuan
memberikan pendidikan seni kelas dunia serta melatih seniman-seniman profesional.
Universitas ini memiliki enam fakultas: Musik, Drama, Tari, Seni Visual, Film & Multimedia,
serta Seni Tradisional Korea. Pusat-pusat seni baik umum maupun swasta,
seperti Pusat Seni Seoul dan Pusat Seni LG, telah memperkenalkan berbagai macam
pertunjukan dari seluruh dunia untuk dinikmati oleh masyarakat Korea.

Sejak tahun 2004, anggota Network Festival Seni Pertunjukan Korea telah bertukar informasi
mengenai seni pertunjukan, festival-festival yang menjadi objek penelitian, bersama-sama
mengundang pertunjukan-pertunjukan asing, serta bersama-sama membuat produksi.
Didirikan pada tahun 2005, Pasar Seni Pertunjukan (Performing Arts Market – PAMS) di Seoul
telah menjadi platform untuk mempromosikan perusahaanperusahaan seni pertunjukan Korea
(Korean Performs Art Companies) secara efektif pada pada wilayah domestik maupun internasional.

Posted by Eka yuliana sari On 18.01 0 komentar

Tarian Tradisional Jepang

Tarian Tradisional Jepang

Onikenbai.
Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng Oni (raksasa Jepang). Tarian ini identik dengan gerakan menghentak tanah yang melambangkan Oni yang membantu manusia untuk mengusir roh jahat di dalam tanah, agar panen dapat berhasil. Kemudian dilanjutkan dengan tarian Nanazumai, yang berarti tarian tujuh kepala. Tarian ini melambangkan siklus pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok penduduk Jepang pada zaman dahulu. Tarian ini ditarikan dengan membawa 7 alat yang berbeda, yang masing-masing menceritakan fase-fase dalam pertanian.

Wadaiko
Wadaiko sendiri merujuk kepada bentuk kesenian tradisional Jepang berupa ensamble musik dengan Taiko sebagai instrumen utama. Sedangkan Taiiko, yang berarti drum besar dalam bahasa Jepang, adalah alat musik yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Jepang. Dari upacara keagamaan di kuil, sampai ke festival-festival di seluruh penjuru Jepang.

Arauma
Arauma adalah tarian tradisional Jepang
yang berasal dari Porpinsi Aomori, kota Okawadi. Tarian ini ditarikan
untuk melambangkan rasa syukur atas hasil pertanian dan rasa terima
kasih penduduk Okawadai kepada kuda-kuda. Arauma ditarikan berpasangan
oleh pria dan wanita. Pria menjai uma (kuda), sedangkan wanita menjadi haneto. Tarian ini diiringi musik taiko (gendang), fue (seruling), dan chappa (simbal), dimana iring-iringan menari berak-arakan sambil menerukan "Rassera~! Rassera~!"

Posted by Eka yuliana sari On 18.00 0 komentar

Tarian Tradisional Jepang

Tarian Tradisional Jepang

Onikenbai.
Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng Oni (raksasa Jepang). Tarian ini identik dengan gerakan menghentak tanah yang melambangkan Oni yang membantu manusia untuk mengusir roh jahat di dalam tanah, agar panen dapat berhasil. Kemudian dilanjutkan dengan tarian Nanazumai, yang berarti tarian tujuh kepala. Tarian ini melambangkan siklus pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok penduduk Jepang pada zaman dahulu. Tarian ini ditarikan dengan membawa 7 alat yang berbeda, yang masing-masing menceritakan fase-fase dalam pertanian.

Wadaiko
Wadaiko sendiri merujuk kepada bentuk kesenian tradisional Jepang berupa ensamble musik dengan Taiko sebagai instrumen utama. Sedangkan Taiiko, yang berarti drum besar dalam bahasa Jepang, adalah alat musik yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Jepang. Dari upacara keagamaan di kuil, sampai ke festival-festival di seluruh penjuru Jepang.

Arauma
Arauma adalah tarian tradisional Jepang
yang berasal dari Porpinsi Aomori, kota Okawadi. Tarian ini ditarikan
untuk melambangkan rasa syukur atas hasil pertanian dan rasa terima
kasih penduduk Okawadai kepada kuda-kuda. Arauma ditarikan berpasangan
oleh pria dan wanita. Pria menjai uma (kuda), sedangkan wanita menjadi haneto. Tarian ini diiringi musik taiko (gendang), fue (seruling), dan chappa (simbal), dimana iring-iringan menari berak-arakan sambil menerukan "Rassera~! Rassera~!"

Posted by Eka yuliana sari On 17.59 0 komentar

Tarian Tradisional Jepang

Tarian Tradisional Jepang

Onikenbai.
Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng Oni (raksasa Jepang). Tarian ini identik dengan gerakan menghentak tanah yang melambangkan Oni yang membantu manusia untuk mengusir roh jahat di dalam tanah, agar panen dapat berhasil. Kemudian dilanjutkan dengan tarian Nanazumai, yang berarti tarian tujuh kepala. Tarian ini melambangkan siklus pertanian yang merupakan mata pencaharian pokok penduduk Jepang pada zaman dahulu. Tarian ini ditarikan dengan membawa 7 alat yang berbeda, yang masing-masing menceritakan fase-fase dalam pertanian.

Wadaiko
Wadaiko sendiri merujuk kepada bentuk kesenian tradisional Jepang berupa ensamble musik dengan Taiko sebagai instrumen utama. Sedangkan Taiiko, yang berarti drum besar dalam bahasa Jepang, adalah alat musik yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Jepang. Dari upacara keagamaan di kuil, sampai ke festival-festival di seluruh penjuru Jepang.

Arauma
Arauma adalah tarian tradisional Jepang
yang berasal dari Porpinsi Aomori, kota Okawadi. Tarian ini ditarikan
untuk melambangkan rasa syukur atas hasil pertanian dan rasa terima
kasih penduduk Okawadai kepada kuda-kuda. Arauma ditarikan berpasangan
oleh pria dan wanita. Pria menjai uma (kuda), sedangkan wanita menjadi haneto. Tarian ini diiringi musik taiko (gendang), fue (seruling), dan chappa (simbal), dimana iring-iringan menari berak-arakan sambil menerukan "Rassera~! Rassera~!"

Posted by Eka yuliana sari On 17.58 0 komentar

Exclamation Sejarah Tari Geisha di Jepang

Geisha (seniman) dalam bahasa jepang adalah seniman atau penghibur tradisional (entertainer) . Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak.



Sejarah geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan masalah-masalah perang. Seorang calon geisha harus menjalani pelatihan seni yang berat selagi usia dini. Berlatih alat musik petik shamizen yang membuat calon geisha harus merendam jarinya di air es. Berlatih alat musik lainnya juga seperti tetabuhan kecil hingga taiko. Berlatih seni tari yang menjadi kunci kesuksesan seorang geisha, karena geisha papan atas umumnya adalah penari, tari Topeng Noh yang sering dimainkan oleh geisha dihadirkan bagi masyarakat kelas atas berbeda segmennya dengan pertunjukkan Kabuki yang lebih disukai rakyat jelata.


Geisha juga harus berlatih seni upacara minum teh, yang pada masa medieval dianggap sama pentingnya dengan seni perang. Dan berbagai latihan berat lain yang harus dijalani. Dan latihan itu masih terus dijalani setiap geisha hingga akhir karirnya.

Seorang calon geisha sedari awal menginjakkan kakinya ke rumah barunya , sudah memiliki hutang awal sebesar biaya yang dikeluarkan pemilik Okiya untuk membelinya. Sungguh Ironis. Hutang itu terus bertambah, Karena biaya pendidikan geisha, biaya perawatan kecantikan, biaya dokter yang ditalangi oleh Okiya, nyatanya dibebankan balik sebagai hutang geisha. Geisha dengan level standar akan terus terikat hingga akhir hayatnya, berbeda dengan geisha sukses yang dapat menebus kembali kebebasannya sebelum mencapai usia 20 tahunan.

Syarat menjadi geisha sukses umumnya memiliki kakak angkat yang merupakan geisha senior sukses pula , sehingga dapat mengatrol popularitas si geisha magang. Sementara geisha senior yang sukses juga tidak mau sembarangan menerima adik angkat, karena menyangkut nama baik pula. Tetapi memiliki adik angkat yang sukses akan berarti keberuntungan pula bagi yang dirinya, seniornya dan okiya-nya, karena mereka sekian persen pendapatan si geisha muda tersebut.

Selain itu geisha muda juga harus melelang keperawanan kepada penawar tertinggi, pendapatan dari lelang yang sukses itu dapat menebus sebagian hutang geisha muda tersebut. Setelah itu mereka harus mencari danna(“suami”) sekaya mungkin, agar dapat membiayai biaya hidup geisha yang tinggi, dan juga membayari sebagian hutang-hutang geisha tersebut terhadap majikan mereka. Geisha yang sukses dalam suatu okiya akan diadopsi oleh nyonya mereka, dan menggun

Posted by Eka yuliana sari On 17.57 0 komentar

Tari India di Jalan Ganesha

Friday, April 8, 2011
By aryatriputra
Meskipun sudah menginjakkan kaki dan menetap di negeri tetangga, mereka tidak lupa dengan kebudayaan yang sudah mereka bawa sejak kecil. Beberapa mahasiswa asing yang merantau ke Indonesia demi melanjutkan pendidikan ini tetap berusaha mempopulerkan budaya mereka agar tidak hilang termakan oleh waktu, dengan cara menarikan tari tradisional mereka.
Mereka adalah mahasiswa asing asal Malaysia yang masih memiliki keturunan India. Para insan muda asal Negeri Jiran ini kini sedang menempuh jenjang perkuliahan di Sekolah Farmasi (SF) kelas Internasional Institut Teknologi Bandung (ITB). Berbeda dengan kelas reguler, kelas internasional ini dikhususkan kepada mahasiswa asing, namun mereka tetap berbagi gedung yang sama dan dosen yang sama, sehingga hubungan antara mahasiswa kelas reguler dan internasional pun cukup erat.
Dari hubungan yang akrab ini, kemampuan tarian India anak-anak internasional pun mulai diketahui. Salah satu mahasiswa asal Malaysia, Ruvanesh, selain berkutat dengan praktikum di kelasnya, ia juga seringkali mengajarkan tarian tradisional kampung halamannya itu kepada teman-teman kelas regulernya yang tertarik untuk mempelajari budaya India. Ketua himpunan mahasiswa kelas internasional SF ITB itu pun dengan senang hati membagi ilmunya. Walaupun sempat mengalami sedikit kesulitan dalam berkomunikasi karena perbedaan bahasa, para mahasiswa reguler pun akhirnya terbiasa, hubungan timbale balik pun dapat dirasakan Ruvanesh karena ia juga dapat mempelajari bahasa dan adat istiadat Indonesia.
Apabila yang pertama terlintas di benak anda saat mendengar “tarian India” adalah seorang pria dan wanita saling kejar mengejar hingga mengitari pohon besar, lupakan itu.  Hal itu hanya pemanis film Bollywood di layar kaca. Meskipun ada kemiripan dalam hal kostum, tetapi tarian India yang Ruvanesh dkk tampilkan adalah tarian tradisional India.
Sayangnya, kesenian ini belum terlalu diekspos kedalam masyarakat, hanya dilingkup SF ITB saja. Padahal jika dilihat dari nilai budaya dan keunikan yang mereka berikan, mereka cukup berpotensi. Itulah yang diungkapkan oleh Satrio, salah satu mahasiswa reguler SF ITB.
Satrio pernah memakai kemampuan mereka untuk mengisi sebuah acara internal SF ITB, dan hasilnya memuaskan. Tim tari Ruvanesh juga pernah tampil dalam acara ITB International Event, sebuah acara budaya yang menampilkan kebudayaan yang berbeda dari tiap mahasiswa kelas internasional ITB dari berbagai negara. Untuk yang di luar kampus, mereka juga sering tampil dalam event-event budaya, hanya saja masih belum membawa nama kampus. “Sayang sekali ya, padahal kalau dijadiin unit atau komunitas pastinya cukup banyak tuh peminatnya,” tambah Satrio.

Posted by Eka yuliana sari On 17.54 0 komentar

Berbagai Macam Jenis Tari Jawa Tengah

image
Tari sering disebut juga ”beksa”, kata “beksa” berarti “ambeg” dan “esa”, kata tersebut mempunyai maksud dan pengertian bahwa orang yang akan menari haruslah benar-benar menuju satu tujuan, yaitu menyatu jiwanya dengan pengungkapan wujud gerak yang luluh.
Seni tari adalah ungkapan yang disalurkan / diekspresikan melalui gerak-gerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai iringannya. Seni tari yang merupakan bagian budaya bangsa sebenarnya sudah ada sejak jaman primitif, Hindu sampai masuknya agama Islam dan kemudian berkembang. Bahkan tari tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan upacara adat sebagai sarana persembahan. Tari mengalami kejayaan yang berangkat dari kerajaan Kediri, Singosari, Majapahit khususnya pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Surakarta merupakan pusat seni tari. Sumber utamanya terdapat di Keraton Surakarta dan di Pura Mangkunegaran. Dari kedua tempat inilah kemudian meluas ke daerah Surakarta seluruhnya dan akhirnya meluas lagi hingga meliputi daerah Jawa Tengah, terus sampai jauh di luar Jawa Tengah. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu sudah ada sejak berdirinya Kraton Surakarta dan telah mempunyai ahli-ahli yang dapat dipertanggungjawabkan. Tokoh-tokoh tersebut umumnya masih keluarga Sri Susuhunan atau kerabat kraton yang berkedudukan. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu kemudian terkenal dengan Tari Gaya Surakarta. Macam-macam tariannya :

Srimpi, Bedaya, Gambyong, Wireng, Prawirayuda, Wayang-Purwa Mahabarata-Ramayana. Yang khusus di Mangkunegaran disebut Tari Langendriyan, yang mengambil ceritera Damarwulan.

Dalam perkembangannya timbullah tari kreasi baru yang mendapat tempat dalam dunia tari gaya Surakarta. Selain tari yang bertaraf kraton (Hofdans), yang termasuk seni tari bermutu tinggi, di daerah Jawa Tengah terdapat pula bermacam-macam tari daerah setempat. Tari semacam itu termasuk jenis kesenian tradisional, seperti :
-- Dadung Ngawuk, Kuda Kepang, Incling, Dolalak, Tayuban, Jelantur, Ebeg,
Ketek Ogleng, Barongan, Sintren, Lengger, dll.

Pedoman tari tradisional itu sebagian besar mengutamakan gerak yang ritmis dan tempo yang tetap sehingga ketentuan-ketentuan geraknya tidaklah begitu ditentukan sekali. Jadi lebih bebas, lebih perseorangan.

Dalam seni tari dapat dibedakan menjadi klasik, tradisional dan garapan baru. Beberapa jenis tari yang ada antara lain :

1. Tari Klasik

-- Tari Bedhaya :
Budaya Islam ikut mempengaruhi bentuk-bentuk tari yang berangkat pada jaman Majapahit. Seperti tari Bedhaya 7 penari berubah menjadi 9 penari disesuaikan dengan jumlah Wali Sanga. Ide Sunan Kalijaga tentang Bedhaya dengan 9 penari ini akhirnya sampai pada Mataram Islam, tepatnya sejak perjanjian Giyanti pada tahun 1755 oleh Pangeran Purbaya, Tumenggung Alap-alap dan Ki Panjang Mas, maka disusunlah Bedhaya dengan penari berjumlah 9 orang. Hal ini kemudian dibawa ke Kraton Kasunanan Surakarta. Oleh Sunan Pakubuwono I dinamakan Bedhaya Ketawang, termasuk jenis Bedhaya Suci dan Sakral, dengan nama peranan sebagai berikut :



a. Endhel Pojok
b. Batak
c. Gulu
d. Dhada
e. Buncit
f. Endhel Apit Ngajeng
g. Endhel Apit Wuri
h. Endhel Weton Ngajeng
i. Endhel Weton Wuri






Berbagai jenis tari Bedhaya yang belum mengalami perubahan :
-- Bedhaya Ketawang lama tarian 130 menit
-- Bedhaya Pangkur lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Duradasih lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Mangunkarya lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Sinom lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Endhol-endhol lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Gandrungmanis lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Kabor lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Tejanata lama tarian 60 menit

Pada umumnya berbagai jenis Bedhaya tersebut berfungsi menjamu tamu raja dan menghormat serta menyambut Nyi Roro Kidul, khususnya Bedhaya Ketawang yang jarang disajikan di luar Kraton, juga sering disajikan pada upacara keperluan jahat di lingkungan Istana. Di samping itu ada juga Bedhaya-bedhaya yang mempunyai tema kepahlawanan dan bersifat monumental.

Melihat lamanya penyajian tari Bedhaya (juga Srimpi) maka untuk konsumsi masa kini perlu adanya inovasi secara matang, dengan tidak mengurangi ciri dan bobotnya.

Contoh Bedhaya garapan baru :
-- Bedhaya La la lama tarian 15 menit
-- Bedhaya To lu lama tarian 12 menit
-- Bedhaya Alok lama tarian 15 menit
dll.


-- Tari Srimpi
Tari Srimpi yang ada sejak Prabu Amiluhur ketika masuk ke Kraton mendapat perhatian pula. Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo. Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi Anglir Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi masa kini diadakan inovasi. Contoh Srimpi hasil garapan baru :
Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit
dll.
Beberapa contoh tari klasik yang tumbuh dari Bedhaya dan Srimpi :
a. Beksan Gambyong : berasal dari tari Glondrong yang ditarikan oleh Nyi Mas Ajeng Gambyong. Menarinya sangat indah ditambah kecantikan dan modal suaranya yang baik, akhirnya Nyi Mas itu dipanggil oleh Bangsawan Kasunanan Surakarta untuk menari di Istana sambil memberi pelajaran kepada para putra/I Raja. Oleh Istana tari itu diubah menjadi tari Gambyong.

Selain sebagai hiburan, tari ini sering juga ditarikan untuk menyambut tamu dalam upacara peringatan hari besar dan perkawinan. Adapun ciri-ciri Tari ini :
-- Jumlah penari seorang putri atau lebih
-- Memakai jarit wiron
-- Tanpa baju melainkan memakai kemben atau bangkin
-- Tanpa jamang melainkan memakai sanggul/gelung
-- Dalam menari boleh dengan sindenan (menyanyi) atau tidak.

b. Beksan Wireng : berasal dari kata Wira (perwira) dan 'Aeng' yaitu prajurit yang unggul, yang 'aeng', yang 'linuwih'. Tari ini diciptakan pada jaman pemerintahan Prabu Amiluhur dengan tujuan agar para putra beliau tangkas dalam olah keprajuritan dengan menggunakan alat senjata perang. Sehingga tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang. Ciri-ciri tarian ini :
-- Ditarikan oleh dua orang putra/i
-- Bentuk tariannya sama
-- Tidak mengambil suatu cerita
-- Tidak menggunakan ontowacono (dialog)
-- Bentuk pakaiannya sama
-- Perangnya tanding, artinya tidak menggunakan gending
sampak/srepeg, hanya iramanya/temponya kendho/kenceng
-- Gending satu atau dua, artinya gendhing ladrang kemudian
diteruskan gendhing ketawang
-- Tidak ada yang kalah/menang atau mati.

c. Tari Pethilan : hampir sama dengan Tari Wireng. Bedanya Tari Pethilan mengambil adegan / bagian dari ceritera pewayangan.

Ciri-cirinya :
-- Tari boleh sama, boleh tidak
-- Menggunakan ontowacono (dialog)
-- Pakaian tidak sama, kecuali pada lakon kembar
-- Ada yang kalah/menang atau mati
-- Perang mengguanakan gendhing srepeg, sampak, gangsaran
-- Memetik dari suatu cerita lakon.
Contoh dari Pethilan :
-- Bambangan Cakil
-- Hanila
-- Prahasta, dll.

d. Tari Golek : Tari ini berasal dari Yogyakarta. Pertama dipentaskan di Surakarta pada upacara perkawinan KGPH. Kusumoyudho dengan Gusti Ratu Angger tahun 1910. Selanjutnya mengalami persesuaian dengan gaya Surakarta. Tari ini menggambarkan cara-cara berhias diri seorang gadis yang baru menginjak masa akhil baliq, agar lebih cantik dan menarik. Macam-macamnya :
-- Golek Clunthang iringan Gendhing Clunthang
-- Golek Montro iringan Gendhing Montro
-- Golek Surungdayung iringan Gendhing Ladrang Surungdayung, dll.

e. Tari Bondan : Tari ini dibagi menjadi :
-- Bondan Cindogo
-- Bondan Mardisiwi
-- Bondan Pegunungan/Tani.
Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi merupakan tari gembira, mengungkapkan rasa kasih sayang kepada putranya yang baru lahir. Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo. Ciri pakaiannya :
-- Memakai kain Wiron
-- Memakai Jamang
-- Memakai baju kotang
-- Menggendong boneka, memanggul payung
-- Membawa kendhi (dahulu), sekarang jarang.
Untuk gendhing iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Tapi sekarang ini menurut kemampuan guru/pelatih tarinya. Sedangkan Bondan Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi gendhing-gendhing lengkap. Ciri pakaiannya :
-- mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok, memakai caping
dan membawa alat pertanian.
-- Di bagian dalam sudah mengenakan pakaian seperti Bondan biasa, hanya tidak memakai jamang tetapi memakai sanggul/gelungan. Kecuali jika memakai jamang maka klat bahu, sumping, sampur, dll sebelum dipakai dimasukkan tenggok.
Bentuk tariannya ; pertama melukiskan kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan gadis pegunungan dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton. Selanjutnya menari seperti gerak tari Bondan Cindogo / Mardisiwi.

f. Tari Topeng :
Tari ini sebenarnya berasal dari Wayang Wong atau drama. Tari Topeng yang pernah mengalami kejayaan pada jaman Majapahit, topengnya dibuat dari kayu dipoles dan disungging sesuai dengan perwatakan tokoh/perannya yang diambil dari Wayang Gedhog, Menak Panji. Tari ini semakin pesat pertumbuhannya sejak Islam masuk terutama oleh Sunan Kalijaga yang menggunakannya sebagai penyebaran agama. Beliau menciptakan 9 jenis topeng, yaitu topeng Panji Ksatrian, Condrokirono, Gunung sari, Handoko, Raton, Klono, Denowo, Benco(Tembem), Turas (Penthul). Pakaiannya dahulu memakai ikat kepala dengan topeng yang diikat pada kepala.


2. Tari Tradisional

Selain tari-tari klasik, di Jawa Tengah terdapat pula tari-tari tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah tertentu. Kesenian tradisional tersebut tak kalah menariknya karena mempunyai keunikan-keunikan tersendiri. Beberapa contoh kesenian tradisional :
a. Tari Dolalak, di Purworejo.
Pertunjukan ini dilakukan oleh beberapa orang penari yang berpakaian menyerupai pakaian prajurit Belanda atau Perancis tempo dulu dan diiringi dengan alat-alat bunyi-bunyian terdiri dari kentrung, rebana, kendang, kencer, dllnya. Menurut cerita, kesenian ini timbul pada masa berkobarnya perang Aceh di jaman Belanda yang kemudian meluas ke daerah lain.

b. Patolan (Prisenan), di Rembang.
Sejenis olahraga gulat rakyat yang dimainkan oleh dua orang pegulat dipimpin oleh dua orang Gelandang (wasit) dari masing-masing pihak. Pertunjukan ini diadakan sebagai olah raga dan sekaligus hiburan di waktu senggang pada sore dan malam hari terutama di kala terang bulan purnama. Lokasinya berada di tempat-tempat yang berpasir di tepi pantai. Seni gulat rakyat ini berkembang di kalangan pelajar terutama di pantai antara kecamatan Pandagan, Kragan, Bulu sampai ke Tuban, Jawa Timur.
c. Blora.
Daerah ini terkenal dengan atraksi kesenian Kuda Kepang, Barongan dan Wayang Krucil(sejenis wayang kulit terbuat dari kayu).
d. Pekalongan
Di daerah Pekalongan terdapat kesenian Kuntulan dan Sintren. Kuntulan adalah kesenian bela diri yang dilukiskan dalam tarian dengan iringan bunyi-bunyian seperti bedug, terbang, dllnya. Sedangkan Sintren adalah sebuah tari khas yang magis animistis yang terdapat selain di Pekalongan juga di Batang dan Tegal. Kesenian ini menampilkan seorang gadis yang menari dalam keadaan tidak sadarkan diri, sebelum tarian dimulai gadis menari tersebut dengan tangan terikat dimasukkan ke dalam tempat tertutup bersama peralatan bersolek, kemudian selang beberapa lama ia telah selesai berdandan dan siap untuk menari. Atraksi ini dapat disaksikan pada waktu malam bulan purnama setelah panen.
e. Obeg dan Begalan.
Kesenian ini berkembang di Cilacap. Pemain Obeg ini terdiri dari beberapa orang wanita atau pria dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu (kepang), serta diiringi dengan bunyi-bunyian tertentu. Pertunjukan ini dipimpin oleh seorang pawang (dukun) yang dapat membuat pemain dalam keadaan tidak sadar.
Begalan adalah salah satu acara dalam rangkaian upacara perkawinan adat Banyumas. Kesenian ini hidup di daerah Bangumas pada umumnya juga terdapat di Cilacap, Purbalingga maupun di daerah di luar Kabupaten Banyumas. Yang bersifat khas Banyumas antara lain Calung, Begalan dan Dalang Jemblung.
f. Calung dari Banyumas
Calung adalah suatu bentuk kesenian rakyat dengan menggunakan bunyi- bunyian semacam gambang yang terbuat dari bambu, lagu-lagu yang dibawakan merupakan gending Jawa khas Banyumas. Juga dapat untuk mengiringi tarian yang diperagakan oleh beberapa penari wanita. Sedangkan untuk Begalan biasanya diselenggarakan oleh keluarga yang baru pertama kalinya mengawinkan anaknya. Yang mengadakan upacara ini adalah dari pihak orang tua mempelai wanita.
g. Kuda Lumping (Jaran Kepang) dari Temanggung
Kesenian ini diperagakan secara massal, sering dipentaskan untuk menyambut tamu -tamu resmi atau biasanya diadakan pada waktu upacara
h. Lengger dari Wonosobo
Kesenian khas Wonosobo ini dimainkan oleh dua orang laki-laki yang masing-masing berperan sebagai seorang pria dan seorang wanita. Diiringi dengan bunyi-bunyian yang antara lain berupa Angklung bernada Jawa. Tarian ini mengisahkan ceritera Dewi Chandrakirana yang sedang mencari suaminya yang pergi tanpa pamit. Dalam pencariannya itu ia diganggu oleh raksasa yang digambarkan memakai topeng. Pada puncak tarian penari mencapai keadaan tidak sadar.
i. Jatilan dari Magelang
Pertunjukan ini biasanya dimainkan oleh delapan orang yang dipimpin oleh seorang pawang yang diiringi dengan bunyi-bunyian berupa bende, kenong dll. Dan pada puncaknya pemain dapat mencapai tak sadar.
j. Tarian Jlantur dari Boyolali
Sebuah tarian yang dimainkan oleh 40 orang pria dengan memakai ikat kepala gaya turki. Tariannya dilakukan dengan menaiki kuda kepang dengan senjata tombak dan pedang. Tarian ini menggambarkan prajurit yang akan berangkat ke medan perang, dahulu merupakan tarian penyalur semangat kepahlawanan dari keturunan prajurit Diponegoro.
k. Ketek Ogleng dari Wonogiri
Kesenian yang diangkat dari ceritera Panji, mengisahkan cinta kasih klasik pada jaman kerajaan Kediri. Ceritera ini kemudian diubah menurut selera rakyat setempat menjadi kesenian pertunjukan Ketek Ogleng yang mengisahkan percintaan antara Endang Roro Tompe dengan Ketek Ogleng. Penampilannya dititik beratkan pada suguhan tarian akrobatis gaya kera (Ketek Ogleng) yang dimainkan oleh seorang dengan berpakaian kera seperti wayang orang. Tarian akrobatis ini di antara lain dipertunjukan di atas seutas tali.


3. Tari Garapan Baru (Kreasi Baru)

Meskipun namanya 'baru' tetapi semua tari yang termasuk jenis ini tidak meninggalkan unsur-unsur yang ada dari jenis tari klasik maupun tradisional. Sebagai contoh :
a. Tari Prawiroguno
Tari ini menggambarkan seorang prajurit yang sedang berlatih diri dengan perlengkapan senjata berupa pedang untuk menyerang musuh dan juga tameng sebagai alat untuk melindungi diri.
b. Tari Tepak-Tepak Putri
Tari yang menggambarkan kelincahan gerak remaja-remaja putri sedang bersuka ria memainkan rebana, dengan iringan pujian atau syair yang bernafas Islam.